Berfoto di atas awan memang identik dengan mendaki gunung. Namun di Boyolali, Anda bisa berfoto seperti di atas awan dengan menyambangi obyek wisata ini. Gancik Hill Top, begitu nama tempat wisata tersebut. Anda bisa berfoto dengan latar lanskap Kota Boyolali, Kota Magelang, dan Gunung Merbabu. Anda juga bisa melakukan aktivitas paralayang.
Destinasi dengan panorama menakjubkan ini berada di Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah Tempat ini cukup mudah di akses dari Jalan Raya Selo. Jalannya sudah dibeton, dan petunjuk arahnya yang cukup banyak.
Setelah membayar tiket dan menitipkan kendaraan di basecamp, Anda perlu mendaki sekitar 900 meter ke atas bukit. Anda juga bisa menyewa ojek dengan tarif Rp 10.000. Setelah sampai di landmark tulisan Gancik Hill Top, puncak Gunung Merbabu yang diselimuti awan putih pun menyapa siap Anda. Dinginnya hawa di sana seakan teralihkan oleh panorama sekitar yang menakjubkan.
Untuk menikmati ini semua, kumpulan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Selo, membuat lintasan trekking yang terbuat dari bambu. Terdiri dari menara pandang, Jembatan Langit, hingga berakhir di landmark Gancik dengan latar belakang puncak Gunung Merbabu.
Selain dibuat terpukau dengan panorama alamya, wisatawan yang memiliki serifikat paralayang juga bisa menerbangkannya di sini. Terdapat landasan pacu paralayang di bagian depan. Tak hanya itu, tersedia juga beberapa gazebo untuk wisatawan bersantai, rumah pohon, hingga toilet umum sebagai fasilitas.
Sutris selaku Koordinator Pokdarwis bagian Sarana dan Prasarana, mengatakan berbagai fasilitas tersebut dibuat dengan sukarela oleh warga. Kayu-kayu yang menjadi bahan gazebo hingga lintasan trekkingpun hasil sumbangan warga.
“Dulu ini hutan aja mas, hanya sering dilewati warga setelah nyari rumput untuk ternak, ternyata pemandangannya bagus. Terus dicoba dikembangkan dengan modal warga seadanya, tapi sekarang cukup hits,” ujar Sutris.
Menurut Sutris, Gancik sendiri berasal dari kata gawe mancik, yang berarti tempat berpijak. Di dekat destinasi ini memang ada destinasi legenda berupa tapak kaki Bima, tokoh pewayangan Jawa. Jika ingin memperoleh pemandangan terbaik disini, datanglah dari pagi hari saat matahari terbit atau pada malam hari. Sunrise dari bukit ini berada di tengah Gunung Lawu dan Gunung Merapi, sedangkan jika malam hari terlihat kilauan lampu Kota Magelang yang menawan.
“Bagus tempat dan pemandangannya, walaupun lumayan cape mendaki, tinggal fasilitasnya aja (ditingkatkan), dan makanan. Cocok buat santai-santai melepas lelah,” ujar Wulan, wisatawan asal Salatiga yang menyambangi tempat tersebut.