Mungkin selama ini Anda sering mendengar trampoline. Apa itu sebenarnya trampoline? Trampolin merupakan perangkat yang terdiri dari sepotong kencang, kain yang kuat membentang di atas kerangka baja menggunakan mata digulung banyak. Orang memantul pada trampolin untuk tujuan rekreasi dan kompetitif.
Jika berbicara asal usulnya, ada berbagai teori mengenai asal trampolin. Salah satunya adalah bahwa itu adalah permainan yang dimainkan oleh Eskimo dimana, mereka akan melemparkan seseorang dalam udara di kulit walrus kencang. Lain adalah bahwa hal itu berasal dari Inggris sebagai sebuah permainan di mana seseorang akan dilemparkan ke udara pada selimut tegang. Komedian pada abad duapuluh digunakan tempat tidur memantul untuk membuat penonton tertawa mereka.
Baca juga: Mengenal Asal Usul Permainan Gokar
Sejujurnya, Trampolin ditemukan oleh beberapa pesenam yang memulai sebuah perusahaan menjual Trampolin dan menyebut diri mereka trampolin dan gelas. Trampolin dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk berolahraga dengan aksesori yang tepat untuk keselamatan seperti pad trampolin.
Bisa dibilang oermainan trampolin semakin populer di Indonesia. Tempat-tempat bermain trampolin pun tumbuh subur, terutama di pusat perbelanjaan. Selain menyenangkan, melompat-lompat di atas trampolin memang menyehatkan.
Melompat dengan trampolin dapat berfungsi sebagai latihan kardiovaskular yang akan meningkatkan denyut jantung dan menjaganya agar tetap sehat. Latihan ini juga memperkuat otot dan membantu dalam penurunan berat badan. Main trampolin selama 5 menit setara dengan lari selama 30 menit.
Aktivitas melompat-lompat di trampolin menyehatkan hampir seluruh bagian tubuh. Mulai dari meningkatkan kepadatan tulang dan fleksibilitas tubuh, postur tubuh, serta sendi dan ligamen akan memiliki fungsionalitas yang lebih baik.
Jika dilakukan dengan rutin, olahraga di trampolin juga membantu menormalkan tingkat tekanan darah, menjaga paru-paru, sistem pernapasan, bahkan memperbaiki kadar lemak darah. Penelitian dan studi membuktikan bahwa kekuatan melompat dengan trampolin dapat membantu melawan depresi dan tubuh tetap energik sepanjang hari.
Untuk memulai bermain trampolin, pastikan perut tidak dalam kondisi kenyang atau baru saja makan. Sebaiknya, lakukan latihan trampolin dua jam setelah makan. Gunakan pakaian olahraga yang nyaman untuk menyerap keringat dan disarankan untuk tidak memakai jam tangan, perhiasan atau membawa barang di saku celana agar tak terjatuh saat melakukan lompatan. Jangan lupa melakukan pemanasan selama 5 menit untuk bermain selama 2 jam.
Risiko yang mungkin terjadi pada olahraga ini adalah kaki atau tangan terkilir saat menopang berat badan ketika mendarat di jaring trampolin. Olahraga ini sebenarnya bisa dilakukan siapa saja dengan usia minimal 6 tahun dan tinggi badan 110 cm. Batasan usia 6 tahun karena pada usia ini kepadatan tulang anak sudah terbentuk.