House of Raminten, atau sering disebut Raminten, merupakan salah satu tempat kuliner di kota gudeg yang wajib untuk dikunjungi. Rumah makan ini memiliki konsep yang unik, baik dari segi tempat, suasana, hingga menunya. Raminten memiliki tiga lokasi, yaitu di Jalan FM Noto nomor 7 Kotabaru Jogja, Jalan Magelang, dan Jalan Kaliurang.
Nama “Raminten” diambil dari sebuah nama tokoh yang diperankah oleh Hamzah Sulaeman, sang pemilik restoran, di dalam program acara bernama “Pengkolan” yang pernah ditayangkan di TVRI. Saat memerankan tokoh Raminten, Hamzah harus berdadan sebagai wanita Jawa yang menggunakan kebaya dan sanggul. Awalnya, Hamzah membangun House of Raminten hanya iseng saja untuk mengisi waktu kosongnya karena ia telah pensiun mengurus bisnis sebelumnya, toko souvenir dan oleh-oleh Mirota yang terletak di Jalan Malioboro. Tak disangka jika bisnis isengnya itu menjadi laris manis. Kini setiap harinya Raminten ramai dikunjungi. Bahkan, di depan restoran telah disediakan kursi untuk menunggu karena restoran ini selalu ramai setiap harinya.
Di depan restoran yang telah berdiri sejak tahun 2008 itu terpampang sebuah banner yang berisi foto seorang wanita menggunakan pakaian kebaya dan bersanggul. Banner tersebut menjadi ciri khas dari House of Raminten. Di setiap restoran Raminten selalu terpampang banner ini. Setelah memasuki restoran, Anda akan merasakan atmosfer Jawa yang kental. Mulai dari pelayan yang menggunakan pakaian Jawa, alunan musik gending Jawa, hingga bau dupa.
Ide makanan yang ada di Raminten diambil dari menu-menu kaki lima dan angkringan, namun tetap disajikan sedikit elegan layaknya restoran. Sebagian besar menunya merupakan masakan khas Jawa yang identik dengan makanan kelas bawah. Makanan dan minuman yang ada di Raminten dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau di kantong. Anda bisa menemukan menu seperti sate usus, nasi kucing, sate telur puyuh, tempe goreng, ayam, dan nasi liwet.
Beberapa menu andalan yang ada di Raminten antara lain nasi kucing, nasi liwet, dan ayam koteka. Untuk menu nasi kucing, terbagi menjadi dua yaitu nasi kucing pakte dan nasi kucing tante. “pakte” artinya pakai telur, sedangkan “tante” berarti tanpa telur. Nasi kucing pakte dan tante disajikan di atas piring berbentuk persegi dengan dua buah nasi yang dicetak. Kemudian lauk pauknya seperti kering tempe, ikan teri, dan sambal terasi ditata rapi di sebelah nasi. Ditambah dengan telur dadar sebagai pelengkap jika memilih nasi kucing pakte.
Selain itu, nasi liwet juga menjadi salah satu menu andalan di House of Raminten. Nasi liwet yang dijual terdiri dari nasi gurih dengan suwiran ayam, sayur jipang, telur rebus, dan sambal. Kemudian ada menu lain yang memiliki nama unik, yaitu ayam koteka. Ayam koteka menyajikan cincangan ayam dicampur telur yang dimasak di dalam sebilah bambu. Disajikannya juga dalam sebilah bambu. Bambu ini berbentuk seperti koteka yang berasal dari Papua, sehingga disebut dengan ayam koteka.
Selain menu makanan yang unik, Raminten juga menyediakan berbagai minuman segar yang unik seperti aneka macam susu, jamu, dan minuman rempah. Beberapa minuman yang disajikan antara lain es kelapa muda jumbo, es perawan tancep, susu putih mulus, dan es monster. Cukup unik kan nama-namanya? Semua minuman yang ada di Raminten disajikan dalam gelas berukuran jumbo yang mirip dengan akuarium mini. Harga yang dipatok juga sangat terjangkau, bahkan mirip dengan harga makanan dan minuman yang dijual di kaki lima dan angkringan.
Suasana yang nyaman, makanan dan minuman unik, serta harga yang murah membuat restoran yang buka selama 24 jam ini selalu ramai dipadati oleh pengunjung setiap harinya. Sesuai dengan konsepnya yang diusung, “unique, antique, dan elegant.”, House of Raminten sangat cocok digunakan untuk bersantai bersama keluarga dan teman.