Kalau Anda tinggal di Yogyakarta, Anda pasti tidak asing dengan wisata blusukan yang sedang menjadi tren di kalangan anak muda saat ini. Berbagai objek wisata alam dan sejarah mulai diminati oleh kaum muda sebagai bagian dari usaha meningkatkan eksistensi diri di kalangannya. Wisata blusukan ini berupa kunjungan ke beberapa objek dan tempat wisata yang sebelumnya jarang dikunjungi dan dikenal oleh orang. Sebut saja Candi Abang dan Candi Ijo yang kini mulai menjadi spot wisata sekaligus tempat foto favorit.
Di antara berbagai candi yang sedang hangat-hangatnya menjadi tujuan wisata, terdapat objek wisata candi yang merupakan peninggalan Kerajaan Medang periode Mataram, yaitu Candi Barong. Candi Barong merupakan candi bercorak Hindu yang letaknya di Kompleks Ratu Boko, Prambanan, Sleman. Tepatnya berada di atas bukit Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Ketika ditemukan pada abad ke-20, kondisi candi dalam bentuk reruntuhan dan sulit dikenali bentuk aslinya. Pemugaran dilakukan mulai tahun 1987 dan selesai pada tahun 1992. Candi ini juga diperkirakan merupakan tempat pemujaan Dewa Wisnu atas dasar penemuan arca Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Selain itu, terdapat hiasan kerang bersayap yang merupakan salah satu simbol Dewa Wisnu dan di bagian puncak bangunan berbentuk permata.
Halaman candi berupa tiga buah teras yang semakin tinggi ke arah timur. Pada halaman tertinggi, terdapat dua buah candi yang tidak memiliki pintu dan jendela – tidak seperti candi Hindu lainnya. Teras tertinggi ini merupakan halaman yang dianggap paling suci. Halaman ke dua berupa hamparan tanah luas yang berada di atas struktur bebatuan. Tidak ada candi di halaman kedua. Semakin sore, pemandangan ke arah barat merupakan view yang menarik dan cantik karena pemandangan matahari terbenam di sini terkenal begitu mempesona dan memanjakan mata. Halaman ketiga yakni halaman yang paling bawah sekarang sudah dirawat dan ditanami dengan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bagian timur halaman ketiga juga diberi beberapa tanaman dan bunga serta dibentuk tulisan ‘Candi Barong’ menggunakan tanaman.
Untuk masuk ke kawasan Candi Barong, Anda tidak perlu merogoh kocek yang begitu dalam karena Anda hanya akan membayar biaya penitipan kendaraan. Sedangkan untuk akses masuk ke candi hanya perlu melapor ke satpam setempat. Tetapi Anda perlu mengetahui bahwa akses menuju objek wisata ini cukup menanjak dan sempit, sehingga kendaraan yang paling nyaman digunakan untuk mencapai tempat ini adalah motor. Di sekitar candi juga masih terdapat rumah-rumah penduduk di sekitarnya, kawasan ini belum sepenuhnya dijadikan kawasan wisata sejarah. Warung dibuka di luar komplek candi dan merupakan usaha warga setempat. Untuk toilet dan mushola belum disediakan oleh pengelola. Sementara Anda dapat memanfaatkan toilet dan ruang sholat di rumah warga.
Akses menuju Candi Barong dapat ditempuh dari Jalan Solo menuju Prambanan hingga mencapai tugu perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah, belok ke kanan atau selatan. Lurus dan ikuti arus jalan, Anda akan melewati rel kereta, SMP Negeri 2 Pereng, dan menanjak bukit. Di jalan menanjak inilah Anda akan menemukan papan petunjuk yang memberi arah ke Candi Barong. Cukup mengasyikkan kan? Selamat blusukan ke Candi Barong!