Berlibur di Malang merupakan pilihan yang terbaik bila Anda menginginkan wisata di tempat yang sejuk, banyak hamparan perkebunan teh dan buah, serta pemandangan alam yang begitu memanjakan mata Anda setelah beberapa minggu menghadapi kesibukan bekerja di kantor. Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang terkenal dengan kesejukan dan keindahan alam yang mempesona. Berada di 440 – 667 meter diatas permukaan air laut dan terletak 90 km selatan Kota Surabaya dengan luas kota 110,09 km2 dan penduduk 857.891 jiwa (rekap tahun 2014), Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya.
Malang merupakan kota yang dikelilingi gunung di setiap sisinya. Sisi utara terdapat Gunung Arjuno, sisi timur Gunung Semeru, sisi Barat terdapat Gunung Kawi dan Panderman, serta Gunung Kelud di sebelah selatan. Geologi Malang mulai dari sisi utara, selatan, timur, dan barat merupakan dataran tinggi yang memiliki fungsi masing-masing. Utara condong kepada pertanian, selatan untuk industri, barat fokus kepada daerah pendidikan, dan timur belum sepenuhnya digunakan untuk kepentingan tertentu karena daerahnya kurang subur.
Karena dikenal sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, Malang dikenal sebagai tujuan wisata alam terbaik. Yang patut Anda coba dan merupakan wisata alam yang berbeda adalah agrowisata. Agrowisata Malang ini sedang menjadi tren bagi para wisatawan. Agrowisata merupakan kegiatan yang memanfaatkan lahan pertanian atau perkebunan sebagai sarana pemanfaatan kekayaan alam untuk tujuan wisata.
Contohnya adalah Kusuma Agrowisata Batu, Malang yang merupakan hotel sekaligus lokasi wisata agro. Kusuma Agrowisata Resort and Convention Hotel berjarak 30 menit dari pusat perbelanjaan dan hiburan kota Malang. Hotel ini menyediakan 152 kamar dengan 103 kamar standar dan 49 kamar luxurious dan memiliki teras pribadi, kamar mandi, dan sejumlah fasilitas tersedia untuk semua kamar.
Konsep wisata agro inilah yang menjadi fasilitas sekaligus keunggulan hotel yang mempelopori agrowisata itu sendiri di Malang. Terletak pada ketinggian kurang lebih 1.000 meter dari permukaan laut, Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas. Dari konsep agrowisata ini, para wisatawan difasilitasi di sebuah perkebunan yang menyediakan wisata petik buah seperti apel, jeruk, jambu, buah naga, stroberi, dan sayur hidroponik. Selain wisata petik, Anda juga dapat mengikuti wisata kegiatan outdoor seperti permainan War Game, mengendarai ATV, dan menantang adrenalin Anda dalam bermain flying fox. Paket wisata apel yang terdapat di Kusuma Agrowisata memiliki harga bervariasi dengan kisaran antara Rp 32.000,00 hingga Rp 54.000,00.
Selain Kusuma Agrowisata, wisata agro lain yang patut Anda coba adalah Agrowisata Kebun Teh Wonosari. Kebun teh ini terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kawasan ini merupakan kebun teh pertama di Jawa Timur dengan dibentuk menjadi konsep wisata kebun. Disini terkenal pula akan kesegaran dan kesejukan udara serta panorama pegunungan yang indah dan memanjakan mata Anda. Di sini, Anda juga dapat melihat proses pegolahan daun teh. Selain kebun, kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas lain seperti adanya kolam renang hangat, kebun binatang mini, arena permainan outbond, penginapan, taman, dan toko bunga. Buka setiap hari dari pukul 07.00-17.00 WIB dengan biaya retribusi Rp 8.000,00 untuk hari biasa dan Tp 11.000,00 untuk akhir pekan.
Konsep agrowisata menjadi tren wisata yang kini menjadi keunggulan Malang untuk mengundang para wisatawan berkunjung ke Kota Apel ini. Selain Kusuma Agrowisata dan Kebun Teh Wonosari, masih terdapat agrowisata lain di Malang yang dapat menjadi tujuan wisata Anda dan keluarga seperti Agro Tawon Wisata Petik Madu dan Agrowisata Petik Jeruk Selorejo. Liburan ke luar negeri? Sudah tidak jamannya! Anda perlu menjajaki kaki di setiap wilayah pelosok Indonesia untuk benar-benar mengerti arti kekayaan alam yang dimiliki bumi pertiwi. Wisatawan asing saja merogoh kocek untuk wisata di Indonesia, yakin Anda mau kalah dengan bule yang ingin menambah wawasan dan menikmati keindahan alam Indonesia?
