Ngetren.co.id – Trip Story, Hari ini saya bersama teman traveller akan berkunjung ke salah satu pulau cantik yang tersembunyi di Konawe Utara Sualawesi Tenggara, ya PULAU LABENGKI namanya.
Pulau Labengki merupakan pulau cantik dengan gugusan pulau-pulau kecil serta teluk cantik yang di juluki Teluk Cinta, karna bentuknya sangat menyerupai Hati jika dilihat dari atas menggunakan Drone.
Secara administratif Pulau Labengki terletak di desa Labengki, Kecamatan Lasoo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Pulau Labengki bisa dicapai dari sejumlah titik di Pelabuhan Biru Kota Kendari/ Pelabuhan Poliarut Desa Lasolo, ataupun Desa Sawa, Konawe Utara dengan menyewa perahu motor.
Dari semua akses, jalur dari desa sawa ini merupakan jalur terbaik, dengan bisa diuntungkan dengan efisien waktu. Dari Kendari kedesa sawa bisa ditempuh selama 1 jam menggunakan kendarahan.
Sesampai di desa sawa kita dapat menuju ke pulau lebengki. dari sawa ke labengki bisa ditembuh selama 1-2 jam menggunakan kapal yang telah disediakan.
Tapi adapun alternatif lain untuk trip ke labengki, yang nggak mau ribet trip ke labengki, banyak sekarang yang menawarkan jasa open trip ke labengki dengan biaya 1,5 juta sampai 3 juta.
Di tengah perjalanan menuju pulau labengki anda akan menemukan pemandangan yang sangat langkah, yaitu kawanan lumba-lumba yang sedang berenang seiringan dengan kapal anda,
Tapi jika anda beruntung yah, karna kita tidak bisa memastikan di tiap perjalanan kita akan menemukan kawanan lumba-lumba itu akan ada.
Akhirnya kami bersama rombongan sampai di perkampungan suku bajo di pulau Labengki Setelah menjalani perjalanan udara, darat dan laut yang cukup jauh serta melelahkan selama 5 jam sampailah saya beserta rombongan di perkampungan suku bajo kurang lebih jam 2 an lah.
Pada saat kami sampai di perkampungan suku Bajo kami disambut dengan hangat sekumpulan anak kecil ramai-ramai menghampiri kapal karna mereka sangat bahagia ketika ada pengunjung yang datang ke pulau tersebut dan jangan lupa sempatkan untuk bercengkrama, serta berfoto untuk mengabadikan momen dengan adik-adik suku bajo agar anda lebih akrab dengan mereka.
Penduduk suku bajo sangatlah ramah, baik dan sangat welcome terhadap wisatawan yang datang ke daerahnya.
Setelah capek naik kapal laut tentu kami harus mencari penginapan untuk istirahat. untuk penginapan (Homestay) di labengki kecil 250ribu/malam.
Ketika baru sampai kami dan rombongan tertuju pada salah satu menara yang terdapat di atas gunung. Ya Mercusuar yang terlihat sangat cantik untuk spot foto-foto, jadi tidak menunggu lama-lama lagi kami langsung menuju ke spot mercusuar.
Spotnya lumayan bagus untuk sekedar foto-foto landscape dengan objek mercusuar dan tepian pantai yang diambil dari atas mercusuar.
Jalanan menuju mercusuar pun sudah bagus tapi sayang kami tidak bisa mesuk kedalam mercusuar sampai puncaknya karna pintu mercusuarnya telah ditutup,
Konon pintu mercusuar ditutup dikarnakan tangan-tangan jahil manusia yang datang berkunjung malah mengambil peralatan mercusuar, pasti pemandangannya akan lebih cantik lagi jika sampai ke puncak mercusuar.
Perjalanan panjang kami mengantarkan kami pada sebuah surga yang tersembunyi. Sebagian besar traveler menyebutnya dengan miniatur Raja Ampat.
Gugusan pulau yang ada di tengah laut memang membuat panorama di pulau Labengki begitu mirip dengan Wayag di Raja Ampat.
Pemandangan bawah lautnya sangat mempesona dan indah membuat para pengunjung berlama-lama di pulau ini dan sangat cocok bagi pecinta fotografi. Seusai seharian menikmati mercusuar serta miniatur raja ampat.
Dan pada malam hari kami pun pulang untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan esok hari. Berburu sunrise memang menjadi salah satu tujuan kami ke sini.
Saat matahari mulai terbit kami pun bangun dan siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke spot istimewa dan cantik yang disebut Teluk Cinta.
Untuk perjalan ke Teluk Cinta tidak membutuhkan waktu lama kok, sekitar 20 menitan lah dari perkampungan suku bajo dengan menggunakan kapal nelayan yang sewanya sekitar 100 ribuan.
Teluk Cinta menjadi salah satu spot favorit bagi traveler yang sedang berkunjung ke pulau Labengki Sulawesi Tenggara. Teluk ini memiliki bentuk menyerupai hati.
Bentuk hati dapat dilihat dengan 2 cara yaitu trekking ke puncak bukit atau menerbangkan drone, yang jelasnya bentuk tersebut hanya bisa dilihat dari ketinggian.
Jika memilih untuk ke puncak bukit traveler harus trekking melewati bukit terjal sehingga harus berhati-hati.
Untuk melihat pemandangan tersebut kami pun memilih menggunakan drone untuk melihatnya.
Di Teluk Cinta anda pun bisa menginap karna di situ memang sudah ada satu villa yang disiapkan bagi pengunjung.
Bagi anda yang ingin berlama-lama menikmati pesona teluk cinta anda dapat menginap di Resort dengan biaya 1,5 juta/malam.
Karena Spot inilah pulau Labengki dinamakan miniaturnya Raja Ampat.
Spot disini memang sangat cantik untuk berfoto, backgroundnya sangat indah dengan gugusan-gugusan pulau kecil yang sangat cantik.
Jadi wajar saja kalau para pengunjung menjulukinya miniatur raja ampat.
Untuk naik ke spot ini anda harus mulai dari teluk cinta kemudian naiklah ke puncaknya untuk mendapat spot ini, cuma kami sarankan jangan lupa memakai sepatu/sandal gunung agar kaki anda tidak lecet pada saat naik, soalnya batu-batunya tajem.
Puas berselfi ria di teluk cinta dan berfose dengan background miniatur Raja Ampat dan akupun sempatkan untuk snorkling, karna kawasan bawah lautnya juga nggak kalah dari spot diving di Papua.
Pulau Labengki memiliki alam bawah laut yang layak untuk diving atau hanya sekedar buat snorkeling.
Setelah puas di teluk cinta dan snokling, kami pun bergegas pulang ke perkampungan suku bajo untuk berkemas-kemas serta menikmati makan siang bersama rombongan.
Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan namun semuanya sudah terbayarkan dengan pesona alam Pulau Labengki yang sangat indah dan mempesona.
Semoga cerita perjalan saya menginspirasi kalian juga pengen berlibur ke pulau Labengki, Sulawesi Tenggara.