SEJARAH – NGETREN.CO.ID, Sebelum membahas sejarah Villa Yuliana atau biasa disebut dengan masyarakat sekitar yaitu mes tinggi di kab. soppeng, itu karena bangunan bersejarah peninggalan Belanda itu sudah berdiri sejak seratus empat tahun silam dan ngetren akan menjejak dahulu sejarah asal mula nama soppeng sebelum bahas villa yuliana?
ASAL MULA NAMA SOPPENG
Asal mula nama Soppeng sampai saat ini para pakar dan budayawan belum ada kesepakatan bahkan dalam sastra Bugis tertua I LA GALIGO telah tertulis nama Kerajaan Soppeng yang berbunyi:
Iyyanae Sure Puada Adaengngi Tanae Ri Soppeng, Nawalainna Sewo-Gattarreng, Noni Mabbanua Tauwe Ri Soppeng, Naiyya Tau Sewoe Iyanaro Ri Yaseng Tau Soppeng Riaja, Iyya Tau Gattarengnge Iyanaro Riaseng Tau Soppeng Rila
Berdasarkan naskah lontara tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari dua tempat yaitu sewo dan Gattareng.
Saat berkunjung ke watasoppeng pusat Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, bangunan unik di pusat kota ini menyita mata Anda. Bangunan di atas bukit bernama Villa Yuliana biasa menyebut mes tinggi, landmark Kabupaten Soppeng dan merupakan peninggalan bangsa kolonial.
Di balik keunikan arsitektur Eropa bercampur Bugis, bangunan tersebut menyimpan sejarah panjang yang membalut “kota kalong” ini. Villa yuliana tersebut dibangun bangsa kolonial mulai tahun 1905, selesai dan diresmikan setahun setelahnya yakni 1906. Pada saat itu, bertepatan dengan kelahiran Putri Yuliana anak yang ditunggu-tunggu dari Ratu Wilhelmina.
VILLA YULIANA
Villa Yuliana adalah Bangunan yuliana memiliki replika atau kembaran di Nedherland Belanda, di Belanda bangunannya berupa istana sedangkan di Soppeng hanya berbentuk Villa, namun bentuknya tetap sama. Versi lain hingga dibangunya Villa Yuliana berawal dari kunjungan ratu Belanda, Wel Elmina di Sulsel. Khususnya di kerajaan Soppeng.
Villa Yuliana sengaja dibangun Gubernur Hindia Belanda C.A.Kroesen untuk menyambut kedatangan sekaligus bukti kecintaannya terhadap Ratu Yuliana. Namun karena situasi dan kondisi keamanan yang saat itu tidak mendukung akhirnya Ratu Yuliana mengurungkan niatnya untuk berkunjung di Soppeng Sulawesi Selatan.
Ratu Wel Elmina
Ratu Wel Elmina itu adalah ibu kandung dari Ratu Yuliana, karena ratu Wel Elmina tidak jadi berkunjung maka kemudian nama anaknya Ratu Yuliana diabadikan dalam bentuk bangunan yang disebut Villa Yuliana. Hal itu sebagai bukti penghormatan dan kecintaan bangsa Belanda terhadap Ratu Wel Elmina.
Keberadaan arsitektur Eropa bercampur Bugis bertingkat dua itu merupakan salah satu bukti Belanda pernah menguasai Pemerintahan di Sulawesi, termasuk Kabupaten Soppeng. Kerajaan Soppeng merupakan salah satu kerajaan-kerajaan yang turut menyetujui tuntutan pemerintahan Belanda untuk menandatangani korte verklaring atau pernyataan takluk. Akhirnya pada tahun 1908 seluruh sulawesi selatan menjadi darah jajahan Belanda.
itu berusia seabad lebih namun belum pernah menjalani renovasi total kecuali bagian atapnya yang pernah berganti asbes. Tapi sekarang telah dikembalikan ke awalnya dengan menggunakan atap sirap, begitu pula warna cat tetap dipertahankan putih dipadu warna hijau tua. Villa Yuliana yang memiliki empat kamar masing-masing dua dilantai dasar dan dua dilantai atas dilengkapi dua ruang utama. Seiring perkembangan zaman, villa itu kembali beralih fungsi menjadi museum Latemmamala.